Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa (10/11) terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga komoditas ini melanjutkan penguatan setelah pada perdagangan kemarin juga menguat.
Kenaikan harga CPO hari ini didukung oleh pelemahan nilai tukar ringgit terhadap dollar AS. Sekalipun pada penutupan perdagangan dini hari tadi Dollar AS retreat karena aksi profit taking, namun terhadap ringgit, dollar AS tetap menguat.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Januari 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 62 ringgit pada posisi 2.384 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan trend menguatnya. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO.
Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.300 ringgit dan 2.220 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.460 ringgit dan 2.540 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang