Harga kakao berjangka ICE Futures mengalami lanjutan penurunan pada penutupan perdagangan Selasa dini hari (10/11). Pada perdagangan sebelumnya harga kakao juga alami pelemahan.
Harga kakao mengalami tekanan di tengah kabar bahwa permintaan global sedang mengalami penurunan. Barry Callebaut, produsen coklat terbesar di dunia mengurangi pengolahan kakao-kacang di Asia karena kelebihan kapasitas produksi, harga tinggi dan melambatnya permintaan membuat usaha kurang menguntungkan.
Perusahaan yang berbasis di Zurich, sebagai penggiling kakao terbesar, akan menutup pabrik pengolahannya di Bangpakong, Thailand, pada akhir Januari dan mengurangi produksi di Port Klang, Malaysia, dimana pengurangan sangat signifikan ini akan menghasilkan 300 pegawai kehilangan pekerjaan, demikian pernyataan Chief Financial Officer Victor Balli .
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan pelemahan yang cukup signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar 28 dollar atau 0,86 persen pada posisi 3.209 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak turun merespon lesunya permintaan global.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support pada posisi 3.175 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.150 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi rebound ada pada 3.275 dollar dan 3.300 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang