Karena lemahnya pencapaian target marketing sales PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hingga akhir September lalu, LPKR akan jual asetnya ke Singapura senilai Rp 2,1 triliun. Sedangkan aset perusahaan per Juni lalu sebesar Rp40 triliun lebih.
Separuh aset yang dijual LPKR ke 2 perusahaan real estate investment trust (REIT) di Singapura diantaranya hotel yang ada di Bali dan Yogyakarta senilai Rp 1,5 triliun. Selain itu ada juga wacana perseroan akan menjual rumah sakit milik anak usahanya SILO.
LPKR kesulitan mencapai target marketing sales tahun ini yang dipatok Rp5,5 triliun sedangkan yang baru dicapai perseroan sekitar Rp2,9 triliun (per September). Sebagai informasi perusahaan REIT Singapura yang akan membeli asetnya tersebut merupakan anak usaha LPKR juga.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (10/11/15) saham LPKR dibuka pada level 1,155 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1,160 dan kini sedang bergerak kuat dalam kisaran 1135-1220 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 1,1 juta lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham LPKR bulan November ini memangkas rally saham bulan Oktober lalu dan kini rebound dari pelemahan 3 sesi sebelumnya. Terpantau indikator MA bergerak datar dan pola Three Black Crows terbentuk pada Lower Bolinger Band yang menunjukan LPKR dalam potensi tertekan. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak turun di area jenuh jual.
Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hingga akhir pekan pada target level support di level Rp1148 hingga target resistance di level Rp1245.
Lens Hu/VMN/VB/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang