Harga Kakao Menguat Dipicu Pelemahan Dollar dan Penurunan Produksi

1020

Harga kakao berjangka ICE Futures mengalami lanjutan kenaikan pada penutupan perdagangan Kamis dini hari tadi (12/11). Harga kakao menguat didukung oleh pelemahan nilai tukar dollar AS dan kekuatiran menurunnya produksi kakao.

Kenaikan harga kakao ternyata masih dipicu kekuatiran penurunan produksi di Pantai Gading efek cuaca kering beberapa bulang belakangan ini, sekalipun cuaca hujan mulai turun.

Sementara itu nilai tukar dollar AS yang melemah juga membuat harga kakao naik. Penurunan nilai tukar dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan terhadap komoditas ini mengalami peningkatan.

Di akhir perdagangan dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan yang cukup signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 39 dollar atau 1,19 persen pada posisi 3.307 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menghadapi tekanan. Keyakinan kenaikan suku bunga AS mash terus meningkat dan hal ini akan semakin menguatkan dollar AS. Sementara dengan masuknya musim penghujan semakin membuka peluang peningkatan produksi.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York bergerak pada kisaran Support 3.250 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus akan menembus level selanjutnya pada 3.200 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi penguatan lanjutan ada pada 3.350 dollar dan 3.400 dollar.

 

Freddy/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here