PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang beberapa waktu lalu umumkan merosotnya kinerja keuangan perusahaan periode Q3 lalu, dalam event Investor Summit 2015 di gedung bursa sampaikan penyebab turunnya laba dipicu oleh pengurangan permintaan gas para kliennya dari kalangan pembangkit listrik dan industri.
Hal itu membuat pendapatan PGAS berkurang 10 persen lebih dari US$2,395 miliar menjadi US$ 2,138 miliar. Selanjutnya perusahaan memiliki beban-beban yang meningkat termasuk utangnya, sehingga laba yang diterima PGAS periode Q3 lalu hanya US$ 306,32 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 591,80.
Penyebab lainnya yang mengurangi keuntungan PGAS yaitu pelemahan Rupiah, sehingga perusahaan alami kerugian kurs sebesar US$14,96 juta padahal periode yang sama tahun lalu alami keuntungan kurs sebesar USD17,20 juta.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham akhir pekan lalu (16/10/2015) saham PGAS ditutup naik 2,3% pada level 3065 yang bergerak dalam kisaran 3065-2925 dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 21,6 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham PGAS sejak awal bulan September tampak alami trend bullish. Terpantau indikator MA masih bergerak positif dengan indikator Stochastic konsolidasi di batas area jenuh belinya.
Sementara itu indikator Average Directional Movement bergerak turun yang didukung penurunan +DI menggambarkan bahwa laju saham PGAS berpotensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya, diperkirakan rekomendasi trading hari ini berada pada target support di level 2871 hingga resistence di level 3143 pada BB5 time frame D1.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens