PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang periode Q3 lalu alami penurunan laba hingga 1 triliun lebih sedang menyiapkan dana yang cukup besar untuk bangun pabrik baru tahun depan di Aceh dan Kupang. Di Aceh SMGR estimasikan dananya Rp3,5 triliun lebih karena untuk itu hanya untuk mesin yang ditargetkan menghasilkan 2,5 juta ton, untuk pembangunanan infrastrukturnya masih akan disiapkan.
Dana yang dibutuhkan tersebut berasal dari dana internal dan pinjaman pihak ketiga, dan sebagai informasi saja periode Q3 lalu perusahaan hanya mendapatkan keuntungan Rp3,20 triliun atau Rp539 per saham. Laba tersebut menurun dari tahun sebelumnya demikian juga dengan jumlah pendapatan yang diterima turun Rp19,11 triliun.
Menilik dari lantai bursa perdagangan pada hari Rabu (11/11) saham SMGR ditutup menguat 5,5% pada level 10500 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 9950 dan bergerak pada kisaran 10575-9975 dengan volume perdagangan saham mencapai 11,8 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SMGR sejak akhir September alami fase konsolidasi. Terpantau indikator MA sudah bergerak naik. Selain itu indikator Stochastic bergerak naik menuju area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat didukung oleh +DI yang bergerak flat yang menunjukan pergerakan SMGR berpotensi sideways. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi saham pada target level resistance di level Rp10900 hingga target support di level Rp9884.
Lens Hu/VM/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
