Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.10/2015 yang menetapkan tarif cukai rokok mengalami kenaikan rata-rata 11,19 persen mulai 1 Januari 2016 membuat perusahaan rokok besar tanah air PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencari pinjaman untuk membayarnya dalam waktu dekat.
Pasalnya dalam peraturan Menteri itu diatur waktu pembayaran yang tidak boleh lagi dibayar tertunda 2 bulan seperti tahun-tahun sebelumnya dan harus dibayar pada tahun berjalan. Karenanya untuk cukai bulan Oktober hingga Desember perusahaan harus membayarnya pada bulan Desember tahun ini dan jumlah yang harus dibayar GGRM sebesar Rp9 triliun belum lagi hutang cukai periode sebelumnya.
Setiap bulannya GGRM harus membayar cukai rata-rata sekitar Rp3 triliun lebih, dan pada kuartal ketiga lalu GGRM masih punya hutang cukai sekitar Rp6,4 triliun. Dan untuk membayar ini yang dilakukan perseroan selain mencari pinjaman juga berencana akan menaikkan harga jual rokok.
Untuk pembayaran bulan Desember ini sendiri, GGRM akui sudah mendapat pinjaman dari bank asing dan juga lokal sebesar Rp9 triliun dengan tenor jangka pendek. Melihat posisi hutang GGRM per akhir Q3 lalu khususnya untuk jangka pendek sebesar Rp14 triliun.
Untuk kinerja keuangannya pada Q3 lalu, GGRM alami peningkatan laba, dimana laba bersih yang diterima GGRM sebesar Rp4,11 triliun atau Rp2.135 per saham, sedangkan laba bersih pada Q3 2014 hanya Rp4,04 triliun atau Rp2.101 per saham. Peningkatan kinerja ini disumbang paling banyak oleh penjualan rokoknya yang melonjak mencapai Rp51,01 triliun.
Melihat pergerakan saham di bursa saham hari Sabtu (13/11), GGRM sudah dibuka pada harga 48500 dan kini saham sedang bergulir turun pada kisaran 48525 dari perdagangan sebelumnya dengan volume saham yang baru diperdagangkan sekitar 1600lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham GGRM berhasil rally memangkas pelemahan sebeulan terakhir, kini terpantau indikator MA sudah bergerak naik sedikit dan indikator Stochastic mulai bergerak naik di area jenuh belinya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang bergerak naik yang menunjukan pergerakan GGRM dalam penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target level support di level 47479 hingga target resistance di level 49414.
Lens Hu/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang