Harga kakao berjangka ICE Futures mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (14/11). Harga kakao naik didukung oleh aksi beli oleh spekulan.
Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, mulai mengalami panen tanaman kako pada bulan Oktober dan kedatangan sejauh tanaman biji kakao di pelabuhan di Pantai Gading terus terjadi, namun kelihatannya masih terhambat. Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa pelaku pasar yakin bahwa harga akan menurun jika panen terus berlangsung. Namun memang diharapkan hambatan distribusi dapat diselesaikan.
Di akhir perdagangan Sabtu dini hari, harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan yang cukup signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup meningkat sebesar 35 dollar atau 1,05 persen pada posisi 3.363 dollar per ton. Harga ini merupakan penutupan tertinggi sejak 14 Juli.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi mengalami tekanan dengan memasuki musim panen dan pulihnya distribusi kakao di negara-negara penghasil kakao. Demikian juga penguatan dollar AS dapat menekan harga kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support pada posisi 3.320 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.280 dollar. Sedangkan jika harga lanjutkan kenaikan akan mencoba level Resistance pada 3.400 dollar dan 3.440 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang