Hingga akhir bulan Oktober 2015, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp10,6 triliun atau hanya mendapat sekitar Rp500 miliar sepanjang bulan tersebut setelah. Adapun mayoritas realisasi kontrak baru yang diraih Adhi Karya berasal dari lini bisnis konstruksi sebesar 90%, sedangkan sisanya merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya.
Sementara berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 33,1%, BUMN tercatat 22,9%, sementara APBN/APBD sebesar 44%. Sebagai informasi, dalam 10 bulan tahun ini ADHI sudah mengikuti tender sebanyak Rp48,0 triliun .
Adapun realisasi kontrak baru di bulan Juni 2015 antara lain sebesar Rp126 miliar berasal dari proyek SPAM Bengkulu (JO), dan sebesar Rp142 miliar dari proyek Rehabilitasi Bangunan Utama DI Klambu (SDA).
Sepanjang periode Q3 2015, ADHI berhasil membukukan laba bersih ADHI sebesar Rp137,36 miliar atau Rp76,26 per saham atau naik 35 persen lebih dari periode Q3-2014 yang hanya mencapai Rp101,02 miliar atau Rp56,08 per saham. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan menjadi Rp5,42 triliun dari tahun 2014 yang mencapai Rp5,19 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (17/11) saham ADHI dibuka pada level 2205 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 2175 dan bergerak dalam kisaran 2225-2195 dengan volume perdagangan saham mencapai 131 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ADHI sejak pertengahan bulan Oktober bergerak konsolidasi namun saat ini dalam potensi teknikal rebound terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan indikator Stochastic mulai bergerak turun ke area jenuh jual setelah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan ADHI dalam potensi menguat terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju rekomendasi trading pada target level support di level Rp2150 hingga target resistance di level Rp2218.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang