Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (18/11) harga batubara Rotterdam terpantau kembali membukukan kenaikan yang cukup signifikan. Harga batubara untuk kontrak Januari 2016 rebound setelah pada perdagangan sebelumnya sempat ditutup melemah. Harga masih berada di kisaran level terendah dalam lebih dari satu dekade belakangan.
Harga batubara kembali mengalami aksi beli teknikal. Harga sudah berada dalam kondisi yang oversold. Dampaknya para pelaku pasar kembali menyiapkan aksi pembelian. Meskipun demikian tekanan pelemahan harga minyak membuat kenaikan yang terjadi di pasar batubara berjangka tidak terlalu tajam.
Harga batubara sendiri diprediksi akan terus mengalami tekanan. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton.
Bahkan negara Inggris mulai mengurangi produksi batubaranya. Inggris harus membuang pembangkit listrik batubara yang kotor dan tua dan mendorong pembangkit listrik tenaga nuklir, demikian dinyatakan yanga akan dinyatakan Menteri Energi Inggris pada Rabu ketika meluncurkan sebuah arah baru bagi kebijakan energi di negara ini.
Sekretaris Negara untuk Energi dan Perubahan Iklim Amber Rudd Inggris menyatakan Ekonomi Inggris tidak bisa maju jika mengandalkan pembangkit listrik berbahan bakar batubara untuk 50 tahun. Pembangkit listrik tenaga batu bara yang tersedia sekitar sepertiga dari listrik Inggris tahun lalu tapi banyak dari kilang pengolahan yang sudah tua karena pengetatan standar lingkungan Uni Eropa dan harga listrik lemah membuat mereka tidak ekonomis.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Januari 2016 berada di posisi 50,25 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 0,85 dollar atau setara dengan 1,72 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya pada 49,40 dollar per ton.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan November 2015 hari ini ditransaksikan pada posisi 36,80 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 49,75 dollar dan support kedua di level 49,25 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 50,75 dollar dan 51,25 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang