Berita merger Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) yang sudah bergulir sejak 2 tahun lalu akan segera terealisasi setelah beberapa waktu lalu Presiden Jokowi instruksikan pembentukan holding penggabungan beberapa perusahaan milik negara yang salah satunya sinergi kedua perusahaan milik negara tersebut.
Kementrian BUMN telah membuat skema merger tersebut dengan tahap pertama PGAS mengakuisisi Pertagas, setelah itu tahap berikutnya Pertamina sebagai induk usaha Pertagas akan kuasai saham PGAS dan membentuk sub holding bidang gas yang dipimpin oleh PGAS.
Kementerian BUMN tengah mengkaji merger PGAS dan Pertagas ini, dikarenakan saham PGAS tidak dimiliki sepenuhnya oleh negara tapi oleh masyarakat. Karenanya sedang dikaji harga yang lebih baik bagi masyarakat nantinya. Mengenai rencana merger ini PGAS sepenuhnya menyerahkan skemanya kepada BUMN.
Pasca berita ini melihat pergerakan saham PGAS di bursa saham Rabu (18/11), saham melonjak signifikan dengan penguatan diatas 10 persen setelah awal perdagangan saham dibuka pada posisi sama dengan perdagangan sebelumnya yaitu di 2610. Kini saham bergerak di posisi 2900 dengan kisaran 2905-2610 dan saham yang berhasil diperdagangkan mencapai 529 ribu lot. Lonjakan saham didominasi oleh aksi beli investor asing senilai Rp56 miliar.
Untuk perdagangan selanjutnya, Analyst Vibiz Research Center melihat indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak naik di area jenuh jual. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level 2541 hingga target resistance di level 3025.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang