PT Surya Semesta Internusa Tbk.(SSIA) yang memiliki 3 anak usaha bergerak dalam bisnis perhotelan akan membangun 3 hotel baru di Jakarta dan Sumatera pada tahun 2016 dengan biaya investasi sebesar 210 miliar. SSIA melihat prospek perhotelan tahun depan cukup cerah meskipun pendapatan yang diperoleh tahun ini dari bisnis ini melemah.
Mengenal 3 anak usaha SSIA tersebut, di antaranya PT Suryalaya Anindita International (SAI) yang mengoperasikan dua hotel berbintang lima yaitu Melia Bali Hotel (MBH) di Nusa Dua-Bali dan Gran Melia di Jakarta; PT Ungasan Semesta Resort (USR) yang mengelola Bayan Tree Ungasan Resort-Bali bersama dengan Bayan Tree Hotels and Resort Ltd-Singapore yang miliki 73 villa; dan PT Surya Internusa Hotels (SIH) yang mengoperasionalkan tiga hotel BATIQA berbintang 3.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (17/11) saham SSIA ditutup flat pada level 590 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level sama dan bergerak dalam kisaran 610-585 dengan volume perdagangan saham mencapai 20,5 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SSIA sejak awal bulan Oktober alami pergerakan bearish, kini terpantau indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak flat di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang bergerak naik yang menunjukan pergerakan SSIA berpotensi menguat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level 560 hingga target resistance di level 640.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang