Subsidi Ekspor Gula India Menekan Harga Gula ICE

548

Harga gula berjangka turun tipis di penutupan perdagangan ICE Futures Kamis dini hari tadi (19/11) karena investor mengambil keuntungan pada berita bahwa India akan memberikan subsidi untuk mendorong ekspor gula.

India, produsen gula terbesar kedua di dunia, menyetujui rencana untuk menawarkan insentif kepada petani tebu untuk mengurangi beban keuangan pabrik dan mendorong ekspor. Pabrik-pabrik gula akan diberikan subsidi untuk membayar petani tebu jika mereka setuju untuk mengekspor 80% dari tebu.

Sementara itu Agrilion Commodity Advisers mengatakan pada sesi pembukaan Seminar Internasional Gula, diperkirakan bahwa panen gula saat ini di Brasil, wilayah penghasil gula terbesar di dunia, akan berlanjut sampai setelah Natal, menaikkan perkiraan produksi gula di atas ekspektasi analis.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami penurunan signifikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun sebesar -0,31 sen atau setara dengan  -2,10 persen pada posisi 14,47 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh tekanan karena meningkatnya produksi, juga perlu diperhatikan pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,00 sen dan 13,60 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  14,90 sen dan 15,30 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here