Harga kakao berjangka ICE Futures rebound pada akhir perdagangan Jumat dinihari tadi (20/11). Sentimen kenaikan harga berasal dari penurunan produksi kakao di negara-negara produsen kakao.
Panen di Pantai Gading, negara penghasil kakao terbesar di dunia dan di Ghana sebagai penghasil kakao nomor dua di Afrika mengalami penurunan karena kelangkaan hujan.
International Cocoa Organization juga memprediksi pasokan akan jatuh sekitar 100.000 sampai 200.000 ton di bawah permintaan.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup melonjak sebesar 36 dollar atau 1,08 persen pada posisi 3.377 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat dengan belum pulihnya hasil panen di negara-negara produsen kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.420 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.470 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.320 dollar dan 2.870 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang