Kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang sempat menurun pada periode tengah tahun ini berhasil mendapatkan peningkatan keuntungan hingga 200 persen lebih yang ditopang kinerja penjualan perusahaan termasuk ekspor serta dukungan penurunan beban pokok penjualan hingga 1 triliun.
Laba bersih yang diterima MYOR periode Q lalu mencapai Rp889,3 miliar atau Rp972 setelah laba bersih MYOR kuartal yang sama tahun 2014 lalu mencapai Rp249,5 miliar atau Rp279 per saham. Naiknya laba bersih ini dibantu oleh peningkatan pendapatan dari penjualan perusahaan sebesar Rp10,6 triliun yang meningkat dari tahun 2014 sebesar Rp10,5 triliun.
Selain itu bebab pokok penjualan MYOR berhasil dikurangi dari Rp8,8 tiliun menjadi Rp7,6 triliun pada periode Q3 lalu. Hingga akhir bulan September lalu aset yang dimiliki perseroan mencapai Rp11,1 triliun yang juga alami peningkatan dari Rp10,2 triliun per akhir tahun 2014 lalu, demikian juga ekuitas MYOR naik ke posisi Rp4,8 triliun dari Rp4,1 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (23/11) saham MYOR anjlok parah -4,2% pada level 25350 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 26475. Perdagangan hari itu saham bergerak dalam kisaran 26050-25350 dengan volume perdagangan saham hanya mencapai 2200 saham.
Secara teknikal, analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan saham MYOR masih dalam range sideways, ini mengacu pada slope datar MA20 daily serta RSI yang stabil di area level tengah 26%. Rentang pergerakan sideways dapat terindikasi pada Bolinger Band 5 daily sehingga diperkirakan hingga akhir pekan saham MYOR akan bergerak di antara resisten kisaran Rp26.990 dan support kisaran Rp 25.150 pada garis atas dan bawah Bolinger Band tersebut.
Lens Hu/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang