PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang berhasil mencetak peningkatan kinerja keuangan perusahaan pada periode kuartal ketiga lalu menargetkan capex tahun 2016 kurang lebih Rp1 triliun yang dipergunakan untuk ekspansi bisnis distribusi BBM. Dana tersebut nantinya digunakan untuk membangun SPBU dan tangki penimbunan BBM, selebihnya akan digunakan juga untuk beli kapal dan truk angkutan BBM yang baru.
AKRA yang juga sedang mengerjakan perluasan tangki penimbunan BBM di Tanjung Priok berencana akan membangun 22 SPBU tahun depan. Dana capex ini sebagian besar didapat dari pinjaman selain dana internal dengan perbandingan 70%:30%.
Selain itu baru-baru ini perusahan juga rencanakan memulai pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 3 × 15 MW tahun depan dengan tenaga gas di daerah Gresik tempat dimana AKRA bekerjasama dengan Pelindo membangun JIIPE yang merupakan kawasan terpadu yang meliputi kawasan industri dan pelabuhan.
Melihat kinerja keuangan terakhir, AKRA sampai dengan periode September 2015 mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar 46,08% menjadi Rp.845,29 miliar bila dibandingkan laba bersih pada periode tahun sebelumnya 2014 yang hanya sebesar Rp.578,65 miliar.
Namun penjualan mengalami penurunan sebesar Rp.15,03 triliun bila dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp.16,98 triliun. Sedangkan beban pokok turun menjadi Rp.13,39 triliun dari beban pokok tahun sebelumnya Rp.15,75 triliun dan laba bruto naik menjadi Rp.1,64 miliar dari laba bruto tahun 2014 Rp.1,23 miliar.
Total aset sampai dengan September 2015 mengalami kenaikan mencapai Rp.15,92 triliun bila dibandingkan dari jumlah aset sampai dengan Desember 2014 yang hanya sebesar Rp.14,79 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (24/11) saham AKRA dibuka pada level 6000 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 5.975 dan bergerak dalam kisaran 6100-6000 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 82 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham AKRA sejak awal bulan November berusaha rally namun banyak hambatan. Terpantau indikator MA bergerak naik tipis. Selain itu indikator Stochastic masih bergerak turun di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat didukung oleh +DI yang bergerak turun. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi Trading pada target level support di level Rp5.990 hingga target resistance di level Rp6200.
Lens Hu/VM/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang