Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (24/11) dibuka turun 10 poin, dan saat ini terpantau masih alami penurunan 16,30 poin atau 0,08% pada 19863.51, setelah libur umum senin kemarin dan bursa masih mengikuti tren penurunan bursa Wall Street.
Lihat : Bursa Jepang Ditutup Positif Terdorong Pelemahan Yen dan Kebijakan Keuangan
Pada pembukaan perdagangan Indeks Nikkei, saham-saham blue chip sebagian besar turun, tertekan oleh tren penurunan di bursa Wall Street semalam. Saham Toyota, Canon, Mitsubishi Electric, dan Toshiba turun antara 0,58 dan 1,33 persen. Namun saham naik 0,67 persen pada harga sahamnya.
Saham berorientasi ekspor lainnya seperti Nissan, Honda dan Panasonic juga alami penurunan.
Saham produsen elektronik Sharp, naik 14 persen. Hal ini terjadi setelah pecah kabar bahwa perusahaan yang dananya didukung negara Jepang, Innovation Network Corporation, mungkin berinvestasi di perusahaan jika bank setuju untuk menghapuskan sejumlah utang.
Pagi ini telah dirilis data indikator ekonomi Nikkei Manufacturing PMI Flash November pada posisi 52,8, melebihi ekspektasi survey ekonom pada 52,1. juga melebihi hasil bulan sebelumnya pada 52,4. Namun hasil positif ini belum berhasil mengangkat kinerja indeks Nikkei.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka masih stagnan, berada pada posisi 19,890 sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,890.
Dari dalam negeri, selanjutnya masih belum ada rilis data indikator ekonomi, namun indeks perlu memperhatikan perkembangan bursa global dan pergerakan harga komoditas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan akan melanjutkan pelemahan terbatas merespon kondisi ekonomi Jepang dan penurunan harga komoditas. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 19,538-19,243, dan kisaran Resistance 20,151-20,457.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang