Harga kopi arabika ICE mengalami kenaikan yang cukup signifikan di akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Rabu dini hari tadi (25/11). Harga komoditas ini mengalami kenaikan tinggi dengan pelemahan dollar, yang berarti menguatnya mata uang Real Brazil.
Penurunan Dolar AS karena kekuatiran investor terkait meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Turki, mengabaikan data yang positif pada ekonomi AS. Sehingga mata uang Dollar melemah terhadap sebagian mata uang dunia. Bahkan Real Brazil terus alami penguatan terpantau naik 0,11% pada 3.6962.
Brazil adalah produsen besar dan eksportir kopi, dimana mata uangnya sangat berdampak besar pada pasar komoditas kopi ini. Dengan menguatnya Real Brazil, maka harga komoditas yang dijual dalam mata uang ini menjadi lebih mahal.
Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami penguatan yang cukup lumayan. Harga kopi arabika berjangka menguat sebesar 2,05 sen atau setara dengan 1,67 persen dan ditutup pada posisi 1.2450 dollar per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih akan berlanjut dalam pola bearish. Ketersediaan produksi yang banyak dan potensi penguatan dollar dengan mendekatnya rencana kenaikan suku bunga AS Desember ini menjadi potensi pemicu pelemahan harga kopi arabica.
Malam ini akan dirilis banyak data indikator ekonomi AS yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus meningkat dari hasil sebelumnya. Penguatan ekonomi AS berdampak pada penguatan dollar AS.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,1050 dollar dan 1,0550 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,2950 dollar dan 1,3450 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
