Pasca jatuhnya pesawat tempur Rusia di Turki semalam memberikan kekhawatiran akan permasalahan geopolitik baru sehingga pasar lebih cenderung beralih ke investasi safe haven, sehingga pergerakan kurs dollar terhadap banyak mata uang melemah termasuk dengan kurs mata uang Singapura pada perdagangan sesi Asia pagi ini (25/11).
Setelah dua hari perdagangan berturut kurs dollar Singapura (SGD) melemah terhadap dollar, pagi ini tampak di pasar spot dollar SGD bergerak dibawah harga pembukaan perdagangan. Kuatnya pergerakan dollar AS awal pekan terhadap major currencies hinga menyentuh posisi tertinggi dalam 8 bulan membuat membuat kurs dollar Singapura(SGD) pagi ini (24/11) tertekan melanjutkan pelemahan yang terjadi perdagangan sebelumnya.
Namun terhadap kurs Rupiah, dollar SGD mundur dari posisi menekan diawal pekan dan masuki perdagangan hari ini tampak di pasar spot kurs Singapura ini melemah tipis terhadap Rupiah yang juga sedang lemah terhadap dollar AS.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (01:30:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4069 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4104. Pada perdagangan sebelumnya pair ini menutup harian dengan bullish yang berakhir di 1.4104.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir turun di kisaran 9707,34 setelah perdagangan sebelumnya ditutup 9692,61. Namun berdasarkan kurs BI transaksi antar bank awal pekan harga jual dollar Singapura naik menjadi 9,745.62 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,709.37.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD berpotensi bearish, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan sebelumnya di 1.4184 dan posisi rendah di 1.4102 pair ini berpotensi terkoreksi jika hingga perdagangan sesi AS berakhir dollar semakin lemah.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang