Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis siang (26/11) terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga komoditas ini berbalik rebound setelah pada perdagangan kemarin tertekan penguatan ringggit. Penguatan harga CPO didukung oleh pelemahan nilai tukar ringgit terhadap dollar AS.
Dollar AS mengalami penguatan terhadap sekeranjang mata uang dunia didorong hasil positif data indikator ekonomi AS yang dirilis tadi malam. Demikian juga rencana kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember ini semakin menguat dengan semakin solidnya sebagian besar anggota The Federal Reserves AS setuju untuk proses kenaikan tersebut.
Dampak dari kenaikan dollar adalah melemahnya ringgit. Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat. Siang ini terpantau kurs USDMYR menguat 0,19% pada posisi 4.2218.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan . Harga kontrak Februari 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 30 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.328 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan dengan semakin menguatnya rencana kenaikan suku bunga AS Desember ini. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO.
Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.300 ringgit dan 2.270 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.360 ringgit dan 2.390 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang