Setelah berhasil ditekan balik oleh dollar AS pada perdagangan sebelumnya, diawal perdagangan sesi Asia pagi ini (27/11) kurs dollar Singapura kembali melemah terhadap kurs major tersebut. Buruknya data produksi industri bulan Oktober yang dirilis kemarin telah menekan pergerakan kurs.
Data produksi industri Singapura yang dirilis oleh Singapore Economic Development Board menunjukkan lanjutan kontraksi dari bulan sebelumnya secara tahunan meski secara bulanan menunjukkan perbaikan yang tidak signifikan.
Namun terhadap kurs Rupiah, dollar SGD kembali berhasil menekan kurs mata uang negara tetangganya tersebut. Kekuatan menekan didapat dari momentum pelemahan kurs Rupiah terhadap dollar AS.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (01:00:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4086 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4083. Pada perdagangan sebelumnya pair ini menutup harian dengan bullish yang berakhir di 1.4083.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir naik di kisaran 9761,83 setelah perdagangan sebelumnya ditutup 9754,08. Namun berdasarkan kurs BI transaksi antar bank kemarin harga jual dollar Singapura naik menjadi 9,819.99 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,773.81.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD berpotensi bullish, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan sebelumnya di 1.4088 dan posisi rendah di 1.4036 pair ini berpotensi berakhir rebound.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang