PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) yang menjadi salah satu emiten membuyback sahamnya pasca penurunan harga cukup signifikan, pekan lalu mengakhiri masa buyback sahamnya tersebut. Dan setelah menghabiskan 1 miliar lebih dari 18 miliar dana yang disiapkan, hingga akhir perdagangan pekan lalu harga saham lebih rendah dari harga terakhir sebelum buyback.
Penguatan oleh aksi buyback hanya terjadi pada 2 pekan pertama sejak pertama kali buyback dengan penguatan saham hingga 12 persen. Namun setelah itu saham terus anjlok menuju harga terendah sejak Januari 2013 meski pada bulan November lalu perseroan melakukan aksi yang cukup sering hingga 10 kali transaksi dengan total biaya paling besar dari transaksi sebelumnya.
Perusahaan yang melakukan buyback sahamnya sejak tanggal 25 Agustus 2015 sampai dengan 25 November 2015 lalu baru mengeluarkan dana sekitar Rp1,2 miliar dari Rp18 miliar yang disiapkan dengan jumlah saham mencapai 2,7 juta lembar saham.
Sejak pekan lalu saham sempat terangkat kembali oleh aksi buyback terakhir yang cukup signfikan namun diawal perdagangan pekan ini anjlok kembali ke posisi harga terburuk. Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (30/11/15) saham ARNA dibuka di posisi 425, dan jelang penutupan perdagangan sore ini turun ke posisi 494 dengan kisaran 425-418 dan volume saham yang diperdagangkan mencapai 350 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ARNA sempat menguat pekan lalu dengan indikator MA mulai bergerak flat dan indikator Stochastic mulai bergerak naik menuju area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan RALS dalam potensi dalam penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target level support di level 400 hingga target resistance di level Rp435.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens