Harga gula berjangka menguat pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari (27/11). Hambatan di negara produsen gula membuat harga gula menguat.
Kekeringan terburuk di Afrika selatan dalam beberapa dekade memangkas produksi gula sebesar 10 persen menjadi 1,16 juta ton, dengan produksi Afrika Selatan yang terkena dampak terburuk, demikian dinyatakan South Africa’s Illovo Sugar
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,06 sen atau setara dengan 0,40 persen pada posisi 14,97 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kekuatiran penurunan produksi di negara-negara produsen gula. Juga perlu diperhatikan penguatan mata uang Real Brazil terhadap Dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,60 sen dan 14,20 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 15,40 sen dan 15,80 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang