Pergerakan saham PT. Bank Negara Indonesia (BBNI) pekan lalu alami pelemahan secara mingguan yang dipicu aksi profit taking pasar jelang akhir pekan setelah sejak perdagangan pekan sebelumnya saham ini rally kencang sehingga mencetak penguatan selama 4 minggu terakhir. Penguatan pekan sebelumnya dipicu oleh upaya emiten mengangkat harga sahamnya dengan melakukan buyback
BBNI akan terus melakukan buyback sahamnya hingga awal bulan Februari 2016 setelah dimulai pada tanggal 2 November lalu. Sebagai informasi untuk aksi buyback ini, BBNI sudah anggarkan dana Rp750 miliar yang diambil dari laba yang belum ditentukan penggunaannya akhir Q3 lalu sebesar Rp 29,93 triliun.
Buyback saham BBNI dilakukan setelah harga saham anjlok 30 persen lebih sejak bulan April lalu selain sebagai program kepemilikan saham bagi manajemen dan/atau pegawai BNI dalam bentuk bonus saham. Resiko dari buyback ini pastinya nanti akan mengurangi aset dan juga ekuitas periode kuartal terakhir.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham akhir pekan lalu (25/11) saham BBNI ditutup turun pada level 4980 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 5125 dan bergerak dalam kisaran 5175-4980 dengan volume perdagangan saham mencapai 13 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBNI pekan melemah secara mingguan hongga -4,2%, kini terpantau indikator MA bergerak turun dengan indikator Stochastic bergerak turun ke area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang datar dan menunjukan pergerakan BBNI terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level Rp4935 hingga target resistance di level Rp5260.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens