Hingga bulan November 2015, emiten berkode saham WSKT telah mengantongi kontrak baru Rp27,9 triliun, penambahan jumlah kontrak yang cukup besar saat sebelumnya dilaporkan pencapaian kontrak hingga bulan September hanya mencapai Rp16,6 triliun.
Nilai dari kontrak baru tersebut telah mencapai sekitar 93,9% dari target yang ditetapkan sejak awal tahun yaitu Rp30 triliun. Pencapaian target yang mengesankan ini didapat dari proyek BUMN sekitar 60%, selebihnya dari swasta dan pemerintahan daerah.
Melihat kinerja keuangan perusahaanterakhir, perusahaan konstruksi milik negara ini berhasil membukukan laba bersih Rp400,29 miliar pada Q3/2015 atau tumbuh 200% dibandingkan dengan Rp129,14 miliar pada periode yang sama 2014. Adapun pendapatan perusahaan mencapai Rp5,28 triliun pada Q3/2015 atau tumbuh 40% dibandingkan dengan realisasi pada 2014.
Untuk pergerakan sahamnya di bursa perdagangan saham pada Jumat (27/11/15) saham WSKT ditutup pada level 1690 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1715. Hingga saat ini bergerak dalam kisaran 1735-1690 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 29,3 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham WSKT pekan lalu alami pelemahan mingguan dan terpantau indikator MA bergerak naik sedikit dengan indikator Stochastic bergerak turun menuju area jenuh jual setelah sebelumnya berada pada area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan WSKT dalam potensi sideways. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju WSKT masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan WSKT. Rekomendasi Trading pada target level support di level Rp1680 hingga target resistance di level Rp1700.
Joel/VMN/VB/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens