Harga CPO Tertekan Prediksi Penurunan Ekspor Indonesia

647

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Senin siang (04/01) terpantau melemah. Harga CPO gagal memanfaatkan kenaikan minyak mentah pada perdagangan Asia siang ini. Demikian juga pelemahan Ringgit tidak berhasil menguatkan harga CPO.

Penurunan harga CPO tertekan prediksi turunnya ekspor CPO Indonesia. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia Sahat M. Sinaga, pada akhir tahun 2015 menyatakan volume ekspor sawit pada tahun 2016 diprediksi mengalami penurunan menjadi 21 juta ton atau turun sekitar 8,7% dibandingkan dengan ekspor sepanjang 2015 yang mencapai 23 juta ton.

Penurunan tersebut disebabkan peningkatan konsumsi dan penyerapan dalam negeri bisa tumbuh di atas 80% dari 3,4 juta ton pada 2015 menjadi 6,4 juta ton sepanjang 2016 apabila mandatori pemanfaatan biodiesel untuk campuran solar yang meningkat hingga 20% (B20) bisa direalisasikan secara konsisten.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia membukukan pelemahan pada perdagangan hari ini. Harga kontrak Maret 2016 yang saat ini menjadi kontrak teraktif terpantau melempem sebesar 33 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.452 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami pergerakan yang terbatas. Tekanan jual di pasar CPO berjangka masih cukup kuat sebab harga minyak mentah masih berada dalam potensi pelemahan akibat kekenyangan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak Maret 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.422 ringgit dan 2.390 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi rebound ada pada posisi 2.482 ringgit dan 2.512 ringgit.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here