Harga Gula Akhir Tahun Menguat, Bukukan Kenaikan 8% Dalam Tahun 2015

592

Harga gula berjangka ICE di bursa New York menguat pada penutupan perdagangan akhir tahun 2015, Jumat dini hari (01/01), terpengaruh kekuatiran defisit produksi.

Penguatan harga gula ICE terdorong prospek pasokan yang ketat, ditambah dengan hujan lebat di daerah tebu Brasil yang mengganggu produksi, serta konsumsi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, membuat para analis merevisi naik perkiraan defisit.

Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,09 sen atau setara dengan  0,59 persen pada posisi 15,24 sen per pon.

Dalam tahun 2015, gula mentah termasuk komoditas yang kuat, dengan berakhir tahun meningkat sekitar 8 persen, karena pasar global bergeser ke defisit setelah bertahun-tahun surplus.

“Kinerja yang kuat di paruh kedua 2015 mencerminkan pertumbuhan realisasi pasar bahwa prospek global akan membawa ke defisit yang signifikan pada 2016,” kata John Stansfield, analis senior, Group Sopex.

“Salah satu driver terbesar dari defisit yang akan datang adalah buruknya tanaman bit di Uni Eropa,” tambahnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kekuatiran penurunan produksi. Juga perlu diperhatikan pergerakan mata uang Real Brazil terhadap Dollar AS.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,80 sen dan 14,40 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  15,60 sen dan 16,00 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here