Memasuki sesi 1 Senin (04/01), IHSG masih bergerak di zona merah, turun -13,84 poin atau -0,30% pada 4579. Pelemahan IHSG masih tertekan pelemahan bursa global.
Bursa Wall Street ditutup melemah dalam perdagangan volume ringan akhir tahun 2015, Jumat dinihari, meskipun terjadi beberapa stabilisasi harga minyak. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,02 persen, di 17,425.03, dengan penurunan tertinggi saham Apple. Indeks S & P 500 ditutup turun 0,94 persen, ke 2,043.94, dengan sektor teknologi informasi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 1,15 persen, ke 5,007.41.
Sementara itu bursa Asia siang ini bergerak di zona merah, semua indeks utama kawasan Asia bergerak turun.
Dari pasar modal sendiri, 9 sektor mengalami pelemahan. Sektor Agri menjadi pemberat IHSG pada sesi 1 ini, tercatat mengalami pelemahan -2,03%.
Tercatat sampai sesi 1 siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,20 miliar saham dengan nilai mencapai 1,65 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 92,254 kali.
Siang ini dirilis data Inflation Rate (YoY) Desember yang mencatatkan hasil 3,35%, meningkat dari hasil survey ekonom pada 3%, namun masih turun dari hasil sebelumnya pada 4,89%.
Sedangkan data Nikkei Manufacturing PMI Desember mencatatkan hasil 47.8, naik dari hasil sebelumnya pada 46.9.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG masih berpotensi tertekan dengan pelemahan pasar global, diharapkan IHSG dapat menemukan titik rebound dengan merespon data indikator ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4537-4502, dan kisaran Resistance 4612-4650.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang