Sekalipun mengalami penurunan di penutupan perdagangan akhir tahun 2015, harga kakao berjangka ICE Futures selama tahun 2015 mengalami peningkatan sekitar 12% terdorong oleh kekuatiran pasokan kakao.
Kenaikan harga kakao tahun 2015 didorong oleh kekhawatiran atas dampak dari fenomena cuaca El Nino yang kuat pada pasokan Afrika Barat, kontras dengan harga komoditas yang lemah.
Pada sesi perdagangan terakhir tahun 2015 pada hari Kamis, kakao menjadi pemain bintang di antara komoditas untuk tahun 2015.
Harga spot kakao berjangka di jalur lebih tinggi untuk tahun keempat berturut-turut, membuat mereka pemenang terbesar di Thomson Reuters / CoreCommodity CRB Index.
Di penutupan perdagangan akhir tahun harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup turun $ 18 atau 0,6 persen, pada 3.211 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat dengan perkiraan masih adanya kekuatiran hambatan produksi di negara-negara produsen kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.260 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.310 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.160 dollar dan 3.110 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang