Pada bulan November tahun lalu, pinjaman warga Inggris di bank alami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya bahkan nilai pinjaman pada bulan tersebut merupakan pinjaman tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun. Peningkatan pinjaman ini memberikan penilaian yang positif terhadap prospek ekonomi bangsa tersebut namun memberikan kekhawatiran bagi otoritas moneter akan meningkatnya utang.
Data dari bank sentral Inggris (BOE) hari ini menunjukkan pinjaman warga Inggris pada bulan November sebesar GBP5.4 miliar ($ 7960000000) setelah dikurangi pembayaran, merupakan kenaikan bulanan terbesar dalam penyaluran kredit sejak April 2008.
Peningkatan pinjaman tersebut didorong oleh kenaikan pada pinjaman hipotek dan pinjaman tanpa jaminan, yang keduanya juga mencapai tertinggi dalam tujuh tahun. Namun untuk pinjaman oleh perusahaan-perusahaan menunjukkan penurunan, pinjaman perusahaan-perusahaan non-keuangan turun pada bulan tersebut menjadi GBP878 juta, yang didorong oleh pelunasan pinjaman oleh perusahaan-perusahaan yang lebih besar.
Kenaikan pinjaman warga negara kerajaan Inggris ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan konsumen, dan menunjukkan pasar perumahan dan belanja konsumen mensupport pertumbuhan ekonomi Namun perlu digarisbawahi bahwa Inggris semakin bertambah dalam utang lagi setelah bertahun-tahun berusaha memangkas pinjaman.
Para pembuat kebijakan moneter negeri tersebut telah berusaha untuk mencegah pertumbuhan kredit yang dapat mengancam perekonomian dengan menggunakan alat “makroprudensial” baru yang dirancang untuk memastikan bank tidak membagikan terlalu banyak pinjaman berisiko.
Dan sebagai informasi, pejabat BOE yang dipimpin oleh Gubernur Mark Carney telah mengisyaratkan mereka tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku di Inggris selama inflasi tetap terjaga. Inflasi tahunan mendekati nol spanjang tahun 2015, jauh di bawah target BOE 2%.
H Bara/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens