Mengakhiri perdagangan saham awal tahun 2016, pergerakan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kembali mencetak pelemahan harian lanjutan setelah perdagangan akhir tahun lalu ditutup melemah. Pelemahan 2 hari berturut terakhir memangkas penguatan yang dicapai tinggi sehari sebelum perdagangan tahun 2015 berakhir, dimana saat itu saham INCO berhasiil naik 9,6 persen.
Secara teknikal sejak pertengahan bulan Desember lalu, saham INCO berusaha naik mengubah trend yang sudah tertekan kuat sejak bulan Oktober 2015. Secara fundamental memang emiten tambang nikel swasta di tanah air ini memiliki kinerja keuangan yang buruk pada periode terakhir dibandingkan tahun sebelumnya periode yang sama. Laba perusahaan yang memiliki induk di Brasil ini menurun hingga 60 persen lebih, dari USD130,35 juta Q3-2014 menjadi USD51,86 juta atau USD0,005 per saham pada Q3-2015.
Bulan lalu perusahaan ini diberitakan umumkan biaya eksplorasi perusahaan tersebut yang menurun cukup banyak dari periode sebelumnya yaitu bulan Oktober 2015. Biaya eksplorasi bulan November hanya US$718 juta sedang bulan Oktober mencapai US$957 juta.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (04/01), saham INCO ditutup lemah -6,4% pada posisi 1530 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1635. Saham hari ini bergerak dalam kisaran 1635-1520 dengan volume perdagangan saham mencapai 7,8 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham INCO pekan lalu berhasil mencetak penguatan saham mingguan dengan indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic juga turun keluar area overbought.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan INCO dalam rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level Rp1480 hingga target resistance di level Rp1660.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens