Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Rabu (06/01), indeks Nikkei ditutup negatif, turun -182,68 poin, atau -0,99 persen, pada 18191.32. Pelemahan indeks Nikkei terpicu ketegangan baru di Asia yang memberikan penguatan Yen.
Lihat : Indeks Nikkei Dibuka Tertekan Kinerja Buruk Saham Eksportir
Ketegangan global kembali muncul. TV pemerintah Korea Utara siang ini umumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba pertama bom hidrogen. Dan akibat bom ini terjadi gempa bumi berkekuatan 5,1 Skala Richter yang terjadi disuatu tempat bernama Punggye-ri, tempat yang diperkirakan digunakan Korut untuk melakukan tes nuklir sejak tahun 2006.
Dari informasi yang disampaikan TV Korea Utara tersebut disampaikan bahwa Korea Utara tidak akan menggunakan senjata nuklirnya jika tidak ada yang mengusik kedaulatan wilayahnya. Bom hidrogen merupakan bom yang sangat dahsyat ledakannya dibandingkan bom atom.
Negara tetangganya seperti Korea Selatan dan Jepang segera melakukan pertemuan khusus membahas apa yang dilakukan oleh Korea Utara.
Yen Jepang, dianggap sebagai safe-pelabuhan di saat ketidakpastian arah, naik terhadap dolar dengan dolar-yen pasangan perdagangan di 118,66. Penguatan yen dapat menekan pendapatan eksportir ketika keuntungan yang dikonversi dari mata uang lainnya.
Pada penutupan perdagangan sore ini, saham Toyota turun 2,1 persen. Produsen mobil tersebut mengumumkan Selasa sore bermaksud menjual 1,15 juta kendaraan di Tiongkok tahun ini dengan mitra usaha patungan, naik 2,7 persen dari tahun 2015. Laporan mengatakan penjualan Toyota di Tiongkok turun 2,4 persen pada Desember dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 122.000 kendaraan.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka juga terpantau negatif, turun -180 poin atau -0,98% pada 18,180, turun dari perdagangan sebelumnya pada 18,360.
Besok pagi akan dirilis data indikator ekonomi Foreign Bond Investment/26 Desember, yang diperkirakan akan berada pada posisi 129.08 miliar yen, menurun dari hasil sebelumnya pada 147.2 miliar yen.
Juga dirilis data Stock Investment by Foreigners/26 Desember, yang diperkirakan akan berada pada posisi -114.71 miliar yen, meningkat dari penurunan sebelumnya -226.2 miliar yen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Nikkei pada selanjutnya akan berpotensi melemah terbatas merespon ketegangan baru di Asia terkait uji coba bom hidrogen oleh Korea Utara. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 17,665-17,131, dan kisaran Resistance 18,693-19,136.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang