Bursa Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (06/01) ditutup mixed terpengaruh merosotnya harga minyak mentah dan melemahnya saham Apple.
Harga minyak mentah turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (06/12) tertekan penguatan dollar AS dan kelebihan pasokan minyak mentah AS. Sementara ketegangan antara dua produsen minyak terbesar dunia, tidak membawa kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 79 sen, atau 2,15 persen, pada 35,97 dollar per barel. Sedangkan harga harga minyak mentah Brent turun 80 sen pada 36,42 dollar per barel.
Dalam berita lain, saham Apple turun lebih dari 2,5 persen menyusul laporan dari Nikkei Asian Review yang mengatakan pembuat iPhone diperkirakan memotong produksi iPhone terbaru.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 9,72 poin, atau 0,06 persen, di 17,158.66, dengan kenaikan tertinggi saham Wal-Mart dan saham Apple yang turun terbesar.
Indeks S & P 500 ditutup naik 4,05 poin, atau 0,20 persen, pada 2,016.71, dengan sektor telekomunikasi memimpin tujuh sektor yang lebih tinggi dan sektor teknologi informasi yang turun terbesar.
Sedangkan Indeks Nasdaq ditutup turun 11,66 poin, atau 0,24 persen, pada 4,891.43.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 10 poin lebih tinggi. Sebelumnya, indeks jatuh lebih dari 100 poin dalam perdagangan tengah hari setelah saham Apple turun lebih dari 2,5 persen.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,58 persen pada Senin untuk prosentase kinerja terburuk pada hari perdagangan pertama awal tahun sejak tahun 2008. Indeks S & P 500 dan Nasdaq komposit ditutup turun masing-masing 1,53 persen dan 2,08 persen, untuk permulaan terburuk mereka untuk setahun sejak 2001 .
Saham Apple ditutup turun 2,5 persen pada $ 102,71 per saham. Saham Amazon ditutup turun setengah persen dan saham Netflix turun lebih dari 2 persen, membawa indeks komposit Nasdaq lebih rendah saat penutupan.
Sektor Energi ditutup setengah persen lebih tinggi setelah sebelumnya menjadi pemberat dalam S & P 500, yang ditutup lebih tinggi dan bertahan di atas level psikologis kunci 2.000.
Saham Smith & Wesson mencapai intraday rekor tinggi dan ditutup naik hampir 11,1 persen pada posisi baru tertinggi, setelah rilis pandangan keuangan yang lebih bullish dan di tengah pengumuman Presiden Barack Obama dari tindakan kontrol senjata. Sturm Ruger juga mencapai intraday rekor tinggi dan ditutup lebih dari 6,5 persen lebih tinggi.
Dolar AS diperdagangkan lebih dari setengah persen lebih tinggi terhadap mata uang utama dunia untuk mencapai tertinggi dalam sebulan. Euro melemah $ 1,07, terendah dalam sebulan. Yen diperdagangkan pada 118,95 ¥ terhadap dolar, melayang sekitar 15 Oktober terendah.
Hasil Treasury tetap stabil, dengan yield 2 tahun dekat posisi rendah 1,03 persen dan yield 10 tahun dekat posisi tinggi 2,25 persen.
Malam nanti akan banyak rilis data indikator ekonomi AS.
ADP Employment Change Desember, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 192K, menurun dari hasil sebelumnya pada 217K.
Balance of Trade November, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi $-44B, menurun dari hasil sebelumnya pada $-43.89B.
ISM Non Manufacturing PMI Januari, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 56, meningkat dari hasil sebelumnya pada 55.9.
Markit Composite PMI Final Desember, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 53.5, menurun dari hasil sebelumnya pada 55.9.
Markit Service PMI Final Desember, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 55.1, menurun dari hasil sebelumnya pada 56.1.
Factory Orders (MoM) November, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi -0,2%, menurun dari hasil sebelumnya pada 1.5%.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah AS oleh EIA, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan mengalami penurunan pada posisi -1.5M, dibandingkan hasil sebelumnya pada 2.629M.
Analyst Vibiz Research memperkirakan bursa Wall Street akan menguat terbatas merespon hasil persediaan minyak mentah, yang memang jika sesuai hasil konsensus akan menurun maka akan menguatkan harga minyak mentah dan akan memberi penguatan bursa Wall Street, namun jika hasil sebaliknya akan menekan bursa Wall Street.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research
Editor : Asido Situmorang