Kekuatan Dollar dan Kelebihan Pasokan Menekan Harga Minyak Mentah

650

Harga minyak mentah turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (06/12) tertekan penguatan dollar AS dan kelebihan pasokan minyak mentah AS. Sementara ketegangan antara dua produsen minyak terbesar dunia, tidak membawa kenaikan harga minyak mentah.

Dollar AS mencapai tertinggi satu bulan terhadap sekeranjang mata uang, naik hampir 0,6 persen pada tengah hari karena pedagang mencari perlindungan lebih di tengah kekuatiran pertumbuhan global yang lesu dan kerugian di pasar saham Tiongkok.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 79 sen, atau 2,15 persen, pada  35,97 dollar per barel.

Sedangkan harga harga minyak mentah Brent turun 80 sen pada 36,42 dollar per barel. Harga mencapai level terendah 11-tahun dari 35,98 dollar per barel sebelum Natal.

Perkiraan pertambahan persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman kontrak berjangka NYMEX, juga menekan harga. American Petroleum Institute akan merilis data persediaan pada pukul 4:30 pm EDT (21:30 GMT).

Sementara itu pasar minyak mentah sebagian besar mengabaikan meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah antara Arab Saudi dan Iran. Analis mengatakan bahwa selama konflik tidak mempengaruhi produksi minyak di wilayah tersebut tidak akan memiliki konsekuensi untuk harga minyak.

Survei Reuters menyatakan bahwa produksi minyak OPEC turun pada bulan Desember, dengan pasokan lebih rendah dari Irak. Namun, produksi OPEC mencapai mendekati rekor, menandakan beberapa anggotanya memilih untuk meningkatkan produksi yang telah mendorong harga ke posisi terendah 11-tahun.

Runtuhnya hubungan antara Arab Saudi dan Iran tampaknya memperburuk masalah kelebihan pasokan. Namun Iran mengatakan mereka siap untuk menekan produksi dan ekspor, setelah sanksi-sanksi dicabut, kata seorang pejabat senior Minyak Nasional Iran.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah AS oleh EIA, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan mengalami penurunan pada posisi -1.5M, dibandingkan hasil sebelumnya pada 2.629M.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan jika rilis data EIA nanti malam terjadi dimana terjadai penurunan persediaan, maka harga minyak mentah berpotensi menguat, namun jika hasil sebaliknya maka akan melemahkan kembali harga minyak mentah. Harga minyak akan bergerak dalam kisaran Support $35,50-$35,00 per barel, dan kisaran Resistance $36,50-$37,00 per barel.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here