Capex 1 Triliun Untuk Bangun Pabrik Baru, Saham KAEF Koreksi

533

Setelah berhasil menguat signfikan dalam 2 hari perdagangan berturut, pergerakan saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) yang anjlok 40 persen lebih sepanjang tahun 2015 terkoreksi oleh profit taking hingga perdagangan sesi kedua hari Kamis (7/01).

Secara fundamental saham ini masih cukup kuat untuk mengangkat laju sahamnya, tahun lalu berhasil menambah jumlah apotik dan klinik baru hingga akhir tahun KAEF miliki 735 unit apotik serta 300 klinik. Dan untuk tahun 2016 perusahaan berencana menambah sekitar 100 unit apotik dan 50 klinik lagi. 

Untuk itu KAEF anggarkan capex tahun sekitar Rp1 triliun dimana sepanjang tahun lalu serapan anggaran capex hanya 350 miliar dari Rp590 miliar yang sudah dianggarkan sebelumnya. Namun penambahan anggaran capex ini utamanya untuk membangun pabrik baru, sebelumnya KAEF sudah miliki sekitar 5 pabrik.

Melihat kinerja keuangan perusahaan terakhir, laba bersih yang didapat KAEF pada periode Q3 lalu naik menjadi Rp166,8 miliar, sedangkan periode yang sama tahun 2014 laba yang diperoleh  Rp 145,1 miliar. Kinerja laba ini didukung kenaikan pendapatn mencapai  Rp 3,47 triliun  dari Rp 3,07 triliun pada Q3-2014.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (7/01) saham KAEF dibuka pada level 890 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 895 dan volume perdagangan sudah mencapai 32 ribu lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham KAEF  mengalami gerakan konsolidasi sejak pertengahan bulan lalu dan saat ini indikator MA masih  bergerak turun dengan Stochastic menembus area jenuh beli.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan KAEF dalam koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading pekan ini pada target level resistance di level Rp840 hingga target support di level Rp920.

 

 

 

Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here