Pada akhir perdagangan Kamis dini hari tadi (07/01) harga batubara Rotterdam terpantau membukukan peningkatan lanjutan. Kenaikan harga batubara mengabaikan anjloknya harga minyak mentah. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah WTI dan Brent sama-sama mengalami penurunan signifikan hampir 6%.
Harga batubara memperoleh dorongan untuk menguat di tengah aksi bargain hunting yang dilakukan para investor. Kenaikan harga batubara masih didominasi oleh faktor teknikal. Saat ini belum ada faktor fundamental yang cukup kuat untuk mendasari kenaikan harga batubara tersebut.
Harga batubara sendiri diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Sentimen negatif masih sangat kuat berkembang di pasar komoditas ini.
Konsultasi FGE mengatakan bahwa permintaan batubara di dunia atas konsumen Tiongkok melambat karena “perlambatan ekonomi dan dalam upaya untuk mengontrol polusi udara, termasuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara dan mencari alternatif melalui energi yang terbarukan “.
Sementara sebagian besar komoditas dari minyak ke tembaga dan besi telah melihat harga jatuh akibat pasokan melebihi permintaan, sektor batubara telah terpukul lebih sulit, tidak seperti komoditas lainnya, banyak analis tidak percaya bahwa permintaan yang akan pernah sepenuhnya menghidupkan kembali harga batubara.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember berada di posisi 46,05 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,80 dollar atau setara dengan 1,77 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Harga batubara untuk kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 terpantau berakhir pada posisi 37,00 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental yang negatif. Kekenyangan pasokan global minyak mentah membawa harga minyak mentah melemah, dan ini bisa membawa tekanan harga batubara.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 45,50 dollar dan Support kedua di level 45,00 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi lanjutan penguatan harga ada pada posisi 46,50 dollar dan 47,00 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang