Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis siang (07/01) terpantau mengalami penurunan akibat tekanan merosotnya harga minyak mentah.
Turunnya harga minyak mentah menjadi dorongan sentimen negatif yang mengakibatkan harga CPO tertahan di dalam trend melemah. Melemahnya harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO berkurang permintaannya.
Harga minyak mentah berjangka AS WTI pada penutupan perdagangan dinihari tadi, ditutup turun 5,56 persen, pada 33,97 dollar per barel, terburuk sejak 19 Desember 2008, tergerus perselisihan antara Arab Saudi dan Iran membuat kerjasama antara eksportir utama untuk memangkas produksi minyak mentah lebih tidak mungkin, ditambah kenaikan tajam dalam persediaan bensin AS.
Pada sesi perdagangan Asia pagi ini, pelemahan minyak mentah terus berlanjut. Terpantau harga minyak mentah WTI diperdagangkan pada 33,19 dollar per barel, turun 2,30 persen.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif mengalami penurunan sebesar 9 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.439 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan trend melemahnya. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO.
Harga CPO berjangka kontrak Maret 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.410 ringgit dan 2.380 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan ada pada posisi 2.470 ringgit dan 2.500 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang