Harga emas melonjak, naik mencapai posisi tertinggi tujuh minggu pada penutupan perdagangan pada Kamis dinihari tadi (07/01), terdorong kekuatiran lanjutan ekonomi Tiongkok dan ketegangan di semenanjung Korea dan Timur Tengah.
Harga emas juga naik setelah rilis dari pertemuan Federal Reserve AS Desember, di mana para pembuat kebijakan memutuskan untuk menaikkan suku bunga, menunjukkan beberapa kekhawatiran terkait inflasi bisa terjebak pada tingkat yang sangat rendah.
Harga emas spot naik 1,5 persen pada 1,093.60 dollar per troy ons, naik dari tertinggi 1,095.30 dollar per troy ons, tertinggi sejak 16 November.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik 1,3 persen pada 1,091.90 dollar per troy ons sebelum rilis risalah pertemuan The Fed.
Pasar saham global jatuh dengan Tiongkok memicu kekhawatiran tentang ekonomi dengan membiarkan yuan melemah lebih lanjut, dan uji coba nuklir oleh Korea Utara menambah daftar kekhawatiran politik yang menekan pasar global.
Korea Utara mengatakan, pihaknya berhasil menguji perangkat nuklir hidrogen miniatur Rabu, membawa ancaman bagi Jepang dan Korea Selatan.
Sedangkan harga Perak naik 0,14 persen pada $ 13,99 per ons, harga platinum turun 1,5 persen pada $ 874,70 per ons dan harga paladium turun 5,13 persen pada $ 508,25 per ons, penurunan terbesar dalam empat bulan. Harga paladium jatuh ke terendah dalam hampir 5,5 tahun dalam perdagangan sebelumnya di $ 501,55 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas masih berpotensi melemah dengan kenaikan suku bunga AS, yang akan semakin meningkatkan dollar AS dan juga potensi pelemahan harga minyak mentah. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Support 1,092-1,090, dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance 1,096-1,098.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang