Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan Kamis (07/01) dibuka negatif, terpantau turun -45 poin atau -0,98% pada 4563,97. IHSG tertekan pelemahan pasar global akibat anjloknya harga minyak mentah, kekuatiran pertumbuhan global dan ketegangan geopolitik.
Bursa Wall Street ditutup melemah dalam penutupan perdagangan dinihari tadi tertekan oleh kekhawatiran lanjutan tentang pertumbuhan ekonomi global, anjlonya harga minyak dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,47 persen, di 16,906.51, dengan penurunan tertinggi saham Chevron. S & P 500 ditutup turun 1,31 persen, pada 1,990.26, dengan sektor energi memimpin semua 10 sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 1,14 persen, pada 4,835.76.
Bursa Asia juga dibuka melemah pagi ini terpengaruh kekuatiran perlambatan Tiongkok, merosotnya harga minyak mentah dan keregangan geopolitik. Indeks Nikkei terpantau turun sekitar 0,20% pada 18154.32. Indeks ASX 200 turun 0.11 %, pada 5117.30. Sedangkan indeks Kospi turun 0,01% pada 1925.26.
Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global 2016 menjadi 2,9 persen, mengutip tekanan dari “pertumbuhan yang lemah di antara pasar negara berkembang utama.” Hal ini menimbulkan kekuatiran perlambatan pertumbuhan global.
Ketegangan global kembali muncul. TV pemerintah Korea Utara siang ini umumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba pertama bom hidrogen. Dan akibat bom ini terjadi gempa bumi berkekuatan 5,1 Skala Richter yang terjadi disuatu tempat bernama Punggye-ri, tempat yang diperkirakan digunakan Korut untuk melakukan tes nuklir sejak tahun 2006.
Dari informasi yang disampaikan TV Korea Utara tersebut disampaikan bahwa Korea Utara tidak akan menggunakan senjata nuklirnya jika tidak ada yang mengusik kedaulatan wilayahnya. Bom hidrogen merupakan bom yang sangat dahsyat ledakannya dibandingkan bom atom.
Pagi ini terpantau kurs Rupiah melemah terhadap dollar AS. Rupiah melemah 0,36% pada 13.975.5 terhadap dollar AS.
Pada pembukaan perdagangan saham Indonesia pagi ini, semua sektor saham berada di zona merah. Terpantau 35 saham menguat dan 118 saham melemah. Terjadi perdagangan saham sebanyak lebih dari 328 juta saham dengan nilai mencapai lebih dari 429 miliar rupiah, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih dari 15294 kali.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan terbatas merespon pelemahan bursa global, namun diharapkan optimisme ekonomi Indonesia dapat menguatkan kembali IHSG. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4528-4492, dan kisaran Resistance 4599-4629.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang