Memasuki sesi 1 Kamis (07/01), IHSG masih bergerak di zona merah, turun -51,14 poin atau -1,11% pada 4557,84. Pelemahan IHSG terdorong kekuatiran perlambatan global akibat anjloknya pasar saham Tiongkok hari ini .
Pada perdagangan saham pagi Kamis (07/01), bursa Saham Tiongkok dihentikan dari seluruh perdagangan setelah indeks CSI300 anjlok lebih dari 7 persen pada awal perdagangan, memicu sirkuit pemutus pasar untuk kedua kalinya minggu ini.
Anjloknya kembali bursa Tiongkok dipicu kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dengan depresiasi mata uangnya serta anjloknya harga minyak.
Bursa Wall Street ditutup melemah dalam penutupan perdagangan dinihari tadi tertekan oleh kekhawatiran lanjutan tentang pertumbuhan ekonomi global, anjlonya harga minyak dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,47 persen, di 16,906.51, dengan penurunan tertinggi saham Chevron. S & P 500 ditutup turun 1,31 persen, pada 1,990.26, dengan sektor energi memimpin semua 10 sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 1,14 persen, pada 4,835.76.
Demikian juga bursa Asia siang ini, terpantau semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah.
Pada sesi 1 siang ini tercatat 80 saham menguat, sedangkan 186 saham melemah. Seluruh sektor berada di zona merah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 1,52 miliar saham dengan nilai mencapai 2,09 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 93,962 kali.
Tercatat dana asing yang keluar ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 201,11 miliar
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG masih berpotensi melemah terbatas terpengaruh pelemahan bursa global akibat kakuatrian pertumbuhan global dan pelemahan minyak mentah. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4520-4484, dan kisaran Resistance 4588-4624.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang