Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Kamis (07/01), indeks Nikkei ditutup negatif, turun -423,98 poin, atau -2,33 persen, pada 17,767.34. Pelemahan indeks Nikkei terpicu anjloknya bursa Tiongkok dan merosotnya harga minyak mentah, dimana kondisi tersebut membawa mata uang Yen menguat sebagai safe haven.
Lihat : Indeks Nikkei Dibuka Tertekan Kinerja Saham Eksportir
Siang ini Yen terpantau menguat terhadap dollar AS. Yen menguat sebagai mata uang safe haven di tengah-tengah ketidakpastian pertumbuhan global dan pelemahan global. Terpantau kurs pasangan USDJPY siang ini melemah -0,41% pada 117.99.
Penguatan Yen menekan perdagangan saham eksportir utama. Pada penutupan perdagangan saham siang, saham eksportir besar seperti Toyota, Nissan dan Sony diperdagangkan turun antara antara 2 persen hingga 4 persen. Eksportir dapat terpukul saat yen menguat karena beratnya pada pendapatan yang diperoleh.
Berita lainnya Sony dan Fujifilm sedang mempertimbangkan tawaran bersama untuk mengakuisisi Toshiba anak perusahaan peralatan medis, Toshiba Medical Systems, sebagai perusahaan elektronik bermasalah terus dengan restrukturisasi. Di antara penawar dilaporkan lain Hitachi, Canon, General Electric bisnis kesehatan, dan kelompok Samsung. Saham Toshiba turun 3 persen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka juga terpantau negatif, turun tajam -520 poin atau -2,86% pada 17,660, turun dari perdagangan sebelumnya pada 18,180.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Nikkei pada selanjutnya akan berpotensi melemah terbatas merespon kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dan pelemahan harga minyak mentah, dimana dalam kondisi tersebut mata uang Yen dapat menguat sebagai safe haven. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 17,200-16,723, dan kisaran Resistance 18,277-18,736.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang