Pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi (08/01) harga batubara Rotterdam terpantau membukukan peningkatan, melanjutkan penguatan dari perdagangan sebelumnya. Kenaikan harga batubara mengabaikan anjloknya harga minyak mentah. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah WTI dan Brent sama-sama mengalami penurunan.
Harga batubara memperoleh dorongan penguatan dari sentimen dari AS dan Tiongkok yang mendorong harga batubara menguat.
Dari AS, Pembangkit listrik di Amerika Serikat yang beroperasi harus menjalankan Clean Power Plan. Pabrik batubara harus memilih antara membersihkan operasi mereka atau menutup usaha. Kontrol yang luas pada merkuri, sulfur dioksida dan partikel sedang diatur. Dengan demikian perlu biaya tambahan untuk program ini, sehingga meningkatkan harga batu bara.
Dari Tiongkok, negara tirai bambu tersebut tidak akan membuka tambang batubara baru dalam tiga tahun ke depan, dan sebagai gantinya akan menutup 1.000 tambang batu bara, laporan Scoop. Tiongkok sekarang berjanji untuk serius berinvestasi dalam energi terbarukan dan melakukan rencana pengurangan emisi karbon.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Februari berada di posisi 47,45 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,20 dollar atau setara dengan 0,42 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Harga batubara untuk kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 terpantau berakhir pada posisi 37,00 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental yang negatif. Kekenyangan pasokan global minyak mentah membawa harga minyak mentah melemah, dan ini membawa tekanan harga batubara.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 47,00 dollar dan Support kedua di level 46,50 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi lanjutan penguatan harga ada pada posisi 48,00 dollar dan 48,50 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang