Harga Gula ICE Menguat Terpicu Sentimen Gangguan Produksi

556

Harga gula berjangka ICE di bursa New York menguat pada penutupan perdagangan Jumat dini hari (08/01), terpicu sentimen gangguan produksi yang memberikan penguatan bagi harga gula mentah ini.

Harga gula menguat setelah lonjakan harga domestik India menurunkan harapan untuk ekspor negara itu. Penguatan harga gula ditambahkan dengan laporan keterlambatan panen di Amerika Tengah karena hujan, serta hasil mengecewakan di Thailand, kata para pedagang.

“Harga gula domestik India sangat kuat sehingga ekspor yang semua orang berpikir akan terjadi dari India tidak pernah terwujud dan Uni Eropa akan memiliki tanaman terkecil dalam beberapa tahun,” kata salah seorang pedagang AS.

Harga gula naik menepis pelemahan mata uang Real Brazil dan pelemahan harga minyak mentah.

Pada penutupan perdagangan Jumat dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,33 sen atau setara dengan  2,29 persen pada posisi 14,75 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kekuatiran penurunan produksi. Juga perlu diperhatikan pergerakan mata uang Real Brazil terhadap Dollar AS.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,35 sen dan 13,95 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  15,15 sen dan 15,55 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here