IHSG 11 Januari Sesi 1 Tertekan Aksi Profit Taking

866

Memasuki sesi 1 Senin (11/01), IHSG masih bergerak di zona merah, turun -76,10 poin atau -1,67% pada 4470,19. Pelemahan IHSG terdorong aksi ambil untung pelaku pasar yang masih tertekan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dan pelemahan  minyak mentah.

Bursa saham Wall Street Saham ditutup turun pada penutupan perdagangan Sabtu dinihari (09/01) karena kekhawatiran Tiongkok dan perlambatan ekonomi global. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,02 persen, di 16,346.45. Indeks S & P 500 ditutup turun 1,08 persen, pada 1,922.03. Indeks Nasdaq turun atau 0,98 persen, pada 4,643.63.

Bursa Asia juga bergerak melemah siang dimana semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah.

Harga minyak mentah AS turun lebih dari 2 persen pada awal perdagangan Senin pada sesi Asia, karena para pedagang semakin kehilangan kepercayaan dalam pemulihan pasar dan diperkirakan harga menjadi lebih rendah. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 2 persen pada 32,43 dollar per barel sebelum merayap kembali ke posisi 32,51 dollar per barel. Sedangkan harga minyak patokan global Brent turun 59 sen, juga hampir 2 persen, ke 32,96 dollar per barel

Siang ini terpantau kurs Rupiah melemah terhadap dollar AS. Rupiah melemah 0,04% pada 13.930 terhadap dollar AS.

Pada sesi 1 siang ini tercatat 49 saham menguat, sedangkan 211 saham melemah. Semua sektor berada di zona merah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 1,29 miliar saham dengan nilai mencapai 2,11 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 92,426 kali.

Tercatat dana asing yang keluar ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 310,61 miliar.

Sore ini akan dirilis data Retail Sales (YoY) November yang diperkirakan akan berada pada posisi 8,96%, meningkat dari hasil sebelumnya pada 8,8%.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG masih berpotensi melemah terbatas terpengaruh pelemahan bursa global akibat kekuatiran pertumbuhan Tiongkok dan minyak mentah, namun diharapkan penguatan Rupiah dan data Retail Sales dapat mengangkat kembali IHSG. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4437-4402, dan kisaran Resistance 4500-4533.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here