Pergerakan saham PT. Bank Negara Indonesia (BBNI) setelah perdagangan saham sesi pertama berakhir berhasil meningkat dari perdagangan awal pekan yang ikut terkoreksi oleh aksi jual yang besar pasca buruknya bursa saham Tiongkok. Namun posisi harga saham siang lebih rendah dari harga pembukaan.
Untuk menjaga stabilitas kinerja keuangannya, BBNI akan meluncurkan instrumen baru yaitu deposito berjangka pendek atau bisa disebut juga dengan negotiable certificate deposit (NCD). Instrumen yang merupakan pendanaan non konvensional dengan tenor jangka menengah ini akan diterbitkan senilai Rp4 triliun.
Melihat kinerja keuangan terakhir, pada periode Q3 lalu BBNI hanya memperoleh laba bersih sebesar Rp6 triliun sedangkan periode yang sama tahun 2014 bisa mendapatkan Rp7,6 triliun. Namun pada periode tersebut penyaluran kredit bank meningkat hingga 14,6 persen, jumlah kredit kuartal III mencapai Rp307,12 triliun sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 267,94 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan hari Selasa (12/01), BBNI dibuka pada level 4975 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 4935 dan kini bergerak pada kisaran 4965 atau turun 0,61% dengan volume perdagangan saham baru mencapai 120 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, terpantau indikator MA bergerak datar dengan indikator Stochastic turun ke area jenuh jual. Dengan harga tertinggi 4975 dan terendah 4925 perdagangan sebelumnya,
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang turun dan menunjukan pergerakan BBNI masih flat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level Rp4950 hingga target resistance di level Rp5090.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens