Merosotnya Harga Kakao Tertekan Kekuatiran Tiongkok

547

Harga kakao berjangka ICE Futures menurun pada akhir sesi perdagangan Selasa dini hari (12/01) Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami penutupan di teritori negatif tertekan kekuatiran Tiongkok.

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Senin (11/01), indeks Shanghai ditutup turun -168,42 poin, atau -5,29 persen, pada 3018. Indeks Shanghai tertekan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok.

Para ahli mengatakan krisis yang sedang berlangsung di ekonomi terbesar Asia itu akan lebih besar, berimplikasi yang lebih luas kepada prospek ekonomi kawasan.

Kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok juga terlihat dari data indikator ekonomi yang dirilis.

Pelemahan mulai datang setelah data inflasi di bawah target dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok selama akhir pekan, sementara pasar juga cenderung untuk mengambil isyarat dari pembukaan lemah  untuk pasar di seluruh wilayah.

Indeks harga konsumen Tiongkok naik 1,4 persen tahun lalu secara tahunan, jauh di bawah target pemerintah dari 3 persen, ditunjukkan data yang dirilis pada akhir pekan. Harga pangan utama termasuk daging babi dan sayuran naik masing-masing 9,5 persen dan 7,4 persen per tahun secara tahunan, dengan penurunan harga minyak dunia membebani indeks. Harga produsen kontraksi 5,2 persen tahun lalu.

Kekuatiran perlambatan Tiongkok memicu kekuatiran menurunnya permintaan kakao.

Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup turun tajam sebesar -115 dollar atau -3,81 persen pada posisi 2.902 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan mengalami tekanan lanjutan dengan pulihnya distribusi pasokan dan peningkatan produksi di negara-negara produsen kakao.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support pada posisi 2.850 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.800 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi rebound ada pada 2.950 dollar dan 3.000 dollar.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here