Harga minyak mentah kembali merosot pada perdagangan Selasa (12/01) di sesi Asia seiring perkiraan para analis yang memangkas proyeksi harga minyak 2016 dan pedagang juga memperkirakan harga akan melanjutkan penurunan. Harga minyak sudah merosot sebanyak 20 persen sejak awal tahun.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan pada 30,98 dollar per barel (0311 GMT), turun 43 sen dan lebih dari 19 persen lebih rendah dari pada awal tahun. Harga minyak mentah WTI telah turun lebih dari 70 persen sejak krisis dimulai pada pertengahan 2014.
Sementara harga minyak mentah berjangka Brent turun 43 sen menjadi 31,12 dollar per barel. Sebelumnya telah turun mencapai 31,08 dollar per barel, terendah sejak April 2004. Harga minyak Brent telah jatuh 20 persen pada Januari dan, seperti WTI, telah menurun pada setiap hari perdagangan sepanjang tahun ini.
Analis juga telah menyesuaikan penurunan harga di awal tahun, dengan Barclays, Macquarie, Bank of America Merrill Lynch, Standard Chartered dan Societe Generale semua memangkas proyeksi harga minyak 2016 mereka pada hari Senin.
Barclays Bankk menyatakan penurunan tajam dalam fundamental pasar minyak pada awal 2016 telah membuat beberapa penyesuaian ke bawah besar perkiraan harga minyak untuk 2016. Barclays memperkirakan harga minyak mentah Brent dan WTI untuk keduanya rata-rata 37 dollar per barel pada 2016, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar masing-masing 60 dan 56 dollar per barel.
Sedangkan Standard Chartered mengambil pandangan yang paling bearish, yang menyatakan bahwa harga bisa turun serendah 10 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi mengalami tekanan dengan sentimen kelebihan pasokan minyak mentah dunia. Harga minyak akan bergerak dalam kisaran Support $30,50-$30,00 per barel, dan kisaran Resistance $31,50-$32,00 per barel.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
