Pergerakan saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) yang anjlok cukup signifikan pekan pertama perdagangan tahun 2016 masih belum menemukan tumpuan untuk rebound kembali, dan saham masih terkoreksi meski dibuka menguat pagi tadi.
Secara teknikal saham ini masih belum ada sinyal kekuatan demikian juga secara fundamental, pada tahun 2015 kinerja keuangan perusahaan masih dinilai positif. Karenanya pada tahun 2016, SIDO menaikkan anggaran capexnya. Alasan lain perusahaan naikkan capexnya untuk mendukung peluncuran produk baru mereka yaitu jamu tolak angin.
SIDO anggarkan capex sekitar Rp300 miliar tahun 2016 dan pada bulan November 2015 lalu terdata serapan capex mencapai Rp230 miliar. Tahun lalu dana capex didapat dari dana IPO dan juga internal, namun untuk tahun ini SIDO belum memberikan informasi.
Untuk kinerja keuangan perusahaan terakhir, pada periode Q3 lalu SIDO berhasil mencetak kenaikan laba yang tipis dari periode yang sama tahun 2014 yang disupport oleh meningkatnya pendapatan perusahaan dari penjualan produknya. Laba bersih dicapai Rp324 miliar dari Rp316 miliar.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (12/01) saham SIDO dibuka pada level 520 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 515 dan bergerak dalam kisaran 520– 515 dengan volume perdagangan saham mencapai 9 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SIDO sejak perdagangan pekan lalu alami tekanan jual yang cukup besar dan terpantau indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak turun di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan SIDO dalam koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi Trading hingga perdagangan besok pada target level resistance di level 507 hingga target support di level Rp528.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang