Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (13/01), harga batubara Rotterdam lanjutkan penurunan akibat harga minyak mentah dunia yang kembali anjlok.
Harga minyak mentah anjlok pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (13/01), bahkan sempat mencapai posisi rendah 29,93 dollar per barel, untuk pertama kalinya sejak Desember 2003, tertekan kekuatiran penurunan permintaan Tiongkok dan kekenyangan dalam produksi global.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak Februari 2016 ditutup turun 2,64% pada 30,58 dollar per barel. Sedangkan harga minyak mentah Brent patokan internasional pulih ke 30,96 dollar per barel, turun 59 sen, setelah jatuh ke level terendah dari $ 30,40, level yang terakhir terlihat pada bulan April 2004.
Terkait merosotnya harga minyak tersebut di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Januari 2016 berada di posisi 46,20 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 0,50 dollar atau setara dengan 1,07 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 ditransaksikan pada posisi 37,00 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah dan pelemahan lanjutan harga minyak mentah
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 45,80 dollar dan support kedua di level 45,40 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 46,60 dollar dan 47,00 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang