Memasuki sesi 1 Rabu (13/01), IHSG terus bergerak di zona positif, naik 40,33 poin atau 0,89% pada 4552,85. Penguatan IHSG terdorong penguatan rupiah.
Penguatan IHSG terbantu penguatan Rupiah. Siang ini terpantau kurs Rupiah menguat terhadap dollar AS. Rupiah menguat 0,11% pada 13.840 terhadap dollar AS. Penguatan Rupiah didorong kondisi ekonomi yang baik, ditandai dengan dimulainya penyerapan anggaran awal tahun ini seperti di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, juga di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Penguatan sektor infrastruktur terkait dengan sudah dijalankannya percepatan pembangunan infrastruktur, sejak ditandantanganinya kontrak proyek tahun 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada hari ini, Rabu (06/01)
Total paket yang ditandatangani sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp8,81 triliun. Dari 644 paket, sebanyak 597 paket merupakan paket kecil dengan nilai kontrak di bawah Rp50 miliar yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di daerah-daerah, sementara 47 paket merupakan paket besar di atas 50 miliar rupiah. Nilai kontrak tersebut merupakan 10,84 persen dari total belanja modal Kementerian PUPR Tahun 2016.
Pada sesi 1 siang ini tercatat 155 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah. Ada 9 sektor berada di zona hijau. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 1,78 miliar saham dengan nilai mencapai 2,57 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 123,422 kali.
Tercatat dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 8,51 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG masih berpotensi menguat terbatas dengan penguatan Rupiah dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4483-4452, dan kisaran Resistance 4551-4585.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang